Total Tayangan Halaman

Rabu, 25 Desember 2013

Libur Sekolah di Yogyakarta, Yuk Main ke Museum Affandi

detikTravel Community -  Main ke Candi Prambanan atau Malioboro saat liburan ke Yogyakarta sudah biasa. Cobalah sekali-kali mampir ke Museum Affandi. Di sana, Anda bisa melihat berbagai karya lukis sang maestro.

Siapa yang tak mengenal Affandi, sang maestro lukisan tanah air yang lukisannya sudah mendunia itu? Sang maestro memang telah pergi untuk selamanya tanggal 23 Mei 1990 silam. Namun karya-karya beliau sampat saat ini masih bisa disaksikan di Museum Affandi di Yogyakarta, tempat beliau selama ini menuangkan ide-idenya ke atas kanvas.

Letak museum ini sangat strategis sebagai salah satu kompleks museum seni lukis di Yogyakarta, yakni di Jalan Laksda Adi Sutijipto No 167, jalan utama yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta. Atau tepat di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Di kompleks Museum Affandi, terdapat tiga buah galeri yang masing-masing berisi lukisan bernilai tinggi. Di galeri 1, kita bisa menyaksikan hasil karya Affandi yang berupa lukisan dari tahun pertama beliau berkarya hingga saat-saat terakhir masa hidupnya.

Museum ini terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan dari cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas lukisan. Selain itu, dalam galeri 1 juga tersimpan dua buah patung potret Affandi yang terbuat dari tanah liat dan semen. Serta patung dia bersama sang puti tercinta, Kartika.

Mobil dan sepeda kesayangan beliau juga ada. Serta peralatan melukis dan sejumlah penghargaan yang beliau terima juga bisa disaksikan di galeri 1.

Sementara di galeri 2, kita bisa menyaksikan hasil lukisan karya seniman lain yang sengaja di koleksi Affandi semasa hidupnya. Galeri 2 mempunyai tiga lantai. Lantai pertama untuk ruang pameran, lantai 2 untuk ruang perawatan lukisan yang dikoleksi di sana, serta ruang bawah tanah galeri yang digunakan untuk menyimpan sejumlah lukisan.

Di galeri 2 ini tak hanya berupa lukisan yang dapat kita saksikan, tetapi karya seni dalam bentuk lain. Seperti pahatan, patung dan lain sebagainya. Menurut catatan yang ada di museum, saat ini ada sekitar 300 buah lukisan yang ada di Museum Affandi yang dipamerkan secara berkala.

Selanjutnya, di galeri ketiga tersimpan koleksi lukisan karya istri dan anak-anak Affandi. Seperti lukisan karya Maryati istrinya, Juki Affandi, Rukmini, Kartika Affandi, dan sanak saudara beliau lainnya.

Di depan galeri ketiga ini, ada bangunan berbentuk gerobak lengakap dengan dapur dan kamar kecil. Dulu digunakan Affandi beristirahat dan berkarya, yang sekarang berfungsi sebagai musala.

Selain galeri yang memamerkan lukisan karya Affandi, dalam kompleks museum juga ada rumah panggung. Dulu digunakan sebagai rumah tinggal oleh Affandi dan keluarganya.

Bangunan ini bentuknya unik, berbentuk rumah panggung dengan konstruksi tiang penyangga utama dari beton dan tiang-tiang kayu. Atap rumah itu dari bahan sirap yang membentuk sebuah pelepah daun pisang.

Masih di kompleks museum, kita bisa menemui makam sang maestro yang wafat tanggal 23 Mei 1990 silam, yang terletak di antara galeri 1 dan galeri 2. Tepat di samping makam istinya, Maryati.

Nah, bagi Anda penggemar lukisan, datanglah ke Museum Affandi. Buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Pada hari libur nasional, museum ini justru tutup. Kecuali ada permintaan khusus dengan alasan yang bisa diterima pengelola.

Untuk masuk dalam museum, kita harus membayar tiket masuk sebesar Rp 20.000 per orang. Tiket itu bisa ditukar dengan minuman nantinya di sebuah kafe yang ada di dalamnya. Seru bukan?

Jumat, 08 November 2013

Menelusuri dasyatnya erupsi Gunung Merapi

Sebagai ajang silaturahmi dengan para awak media, perusahaan pembiayaan FIFGROUP telah mengadakan Media Gathering dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang difokuskan di Kota Gudeg, Yogyakarta pada 6-8 November 2013.
"Selain menyaksikan program CSR peduli pendidikan di dua sekolah, para jurnalis juga diajak mengunjungi beberapa lokasi wisata di Yogya, salah satunya adalah wisata dengan Jeep di lereng gunung Merapi," terang Arif Reza Pahlevi, Corporate Communication FIFGROUP.
Siap menyusuri gunung Merapi Siap menyusuri gunung Merapi
Tiba di pintu masuk lokasi wisata, beberapa pemandu langsung menawarkan wisata menyusuri lereng Merapi. Ada dua alat transportasi yang ditawarkan, yaitu dengan mobil Jeep atau dengan sepeda motor trail tipe Kawasaki KLX 150.
"Kalau mau pakai Jeep, harga mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 450 ribu. Atau bisa juga pake motor trail dengan harga mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp Rp 250 ribu," terang Dodo, pemandu dari Grinata Adventure.
Bisa pilih Jeep atau motor trailBisa pilih Jeep atau motor trail
Selain Grinata Adventure, ada beberapa pos yang akan menawarkan jasa wisata yang sama. Beberapa mobil Jeep model Willys pun telah disiapkan untuk membawa para awak media menyusuri lereng Merapi.
"Dalam perjalanan wisata ini, kita akan melewati tiga kampung yang pernah dihuni masyarakat sekitar sebelum terjadi bencana erupsi Merapi tahun 2010 lalu," tutur Dodo, yang telah menggauli jasa wisata ini sejak 1,5 tahun.
Salah satu monumen bencana letusan MerapiSalah satu monumen bencana letusan Merapi
Selain Willys, ada beberapa varian Jeep lain diantaranya Land Rover, Toyota Land Cruiser dan lain-lain. Menurut Dodo, kebanyakan mesin Jeep-Jeep ini telah diganti dengan mesin mobil keluaran tahun muda, seperti Toyota Kijang. Pantas saja, semua Jeep-Jeep tua ini dengan mudah melahap tanjakan terjal dan berbatu.
Penggantian mesin pun dilakukan oleh Dodo. Willys lansiran tahun 1950 yang dibelinya dari Bandung, Jawa Barat itu telah disusupi mesin Toyota Kijang.
Kebanyakan Jeep sudah ganti mesin terbaruKebanyakan Jeep sudah ganti mesin terbaru
"Meski bodinya sudah penuh karat dan kadang bunyi, tapi Jeep saya ini masih mampu menyusuri track ekstrim di sekitar gunung Merapi," bangganya. Mantabzzz!
 (kpl/tr/sno)Sumber: Otosia.com

Minggu, 03 November 2013

Siluet cantik Candi Ratu Boko

detikTravel Community -  

Traveler tentu tahu kemegahan Candi Ratu Boko di timur Kota Yogyakarta. Anda yang pernah datang ke sana pasti ingin kembali menginjakkan kaki di bekas pelataran kerajaannya. Senjanya indah, romantis, dengan langit merah menyala.
Candi Ratu Boko terletak di perbatasan DIY dan Jateng, tepatnya di Prambanan. Lokasinya berada di perbukitan 3 km dari Candi Prambanan atau 20 km dari Kota Yogyakarta. Candi Ratu Boko dibangun oleh Dinasti Syailendra. Pada Komplek Candi Ratu Boko terdapat kolam pemandian, bangunan resepsi (Pasebani), tempat tinggal putri Raja (Keputren). Terdapat reruntuhan Gua Laki-Laki serta Gua Perempuan dan fungsi Ratu Boko masih belum diketahui.
Exotica Jogja akan membantu anda menjangkau tempat eksotis ini. Segera kontak kami di 0818 0404 8080 dengan paket seewa mobil Rp.500.000 untuk 12 jam.

Senin, 14 Oktober 2013

Borobudur di Pagi Hari

Saat berada di kawasan Candi Borobudur, indahnya mentari siap menyapa Anda di pagi hari. Bergegaslah ke bukit Punthuk Setumbu. Dijamin, Anda pasti terkesima oleh kecantikan Candi Borobudur.
Awalnya, saya cuma ingin keliling sekitar Yogyakarta saja. Namun rute traveling saya kali ini berubah setelah mengetahui nama tempat wisata Punthuk Setumbu. Nama bukit ini berada di Desa Karangrejo, kira-kira 4 km dari Candi Borobudur. Inilah salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan mentari terbit di Borobudur.
Turis asing biasanya lebih mengenal dengan nama Borobudur Nirvana Sunrise. Bulan terbaik untuk berkunjung adalah Mei-Juli, saat cuaca cerah.

Lewat internet, saya berusaha mencari cara menuju ke lokasi itu. Singkat cerita, maka saya mulai jalan dari losmen tempat saya menginap di Malioboro pukul 04.00 WIB. Bermodal nekat dan rasa ingin tahu, saya tembus dinginnya angin subuh.
Tibalah saya di depan gate candi. Maksud hati ingin bertanya kepada bapak-bapak yang lagi bersantai, tapi dia malah menawarkan guide ke lokasi. Namun saya lebih memilih untuk jalan sendiri. Dari gerbang candi belok kiri melewati Hotel Manohara hingga masuk ke pedesaan.
Dengan percaya diri, saya jalan dengan panduan maps di ponsel yang saya harapkan bisa membawa saya ke lokasi. Masih diharapkan, jadi belum tentu lho!
Benar saja kata bapak tadi, Saya pun tersasar masuk ke desa dengan jalan kecil yang kiri kanan hutan gelap. Satu-satunya penerangan cuma dari motor saya ini. Berputar-putar tak jelas, akhirnya saya bertemu warga sekitar yang sedang beraktivitas.
Hasil bertanya beberapa warga, akhirnya saya tiba di bukit Punthuk Setumbu. Di lokasi sudah disediakan lahan parkir yang cukup untuk beberapa mobil dan motor.
Turis asing dan lokal dikenakan Rp 15.000 sudah termasuk biaya masuk dan segelas teh manis hangat atau kopi untuk di atas bukit. Sediakan senter kecil karena jalan yang menanjak curam, gelap dan licin karena embun pagi.
Perjuangan tidak sia-sia karena pemandangan dari sini sangat indah. Dari kejauhan terlihat siluet Gunung Merapi dan puncak Candi Borobudur yang diselimuti kabut dan hijaunya pepohonan.
Beberapa fotografer sudah standby untuk menjepret matahari terbit. Perlahan langit berubah warna jadi oranye dan dari balik puncak Merapi muncul mentari oranye bulat sempurna. Momen indah ini sangat langka bagi saya sebagai orang kota.
Dari awal saya perhatikan, cuma saya dan 2 orang fotografer saja yang turis lokal. Selebihnya malah turis asing yang lebih melimpah. Ternyata para turis asing itu ikut tur Borobudur Sunrise dari hotel dekat di Borobudur.
Beberapa hotel lainnya juga menyediakan tur serupa dengan lokasi yang berbeda dengan membayar sekitar Rp 200.000. Kalau saya, lebih memilih yang murah saja.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Exotisme Candi Boko


Anda tentu kenal dengan situs Ratu Boko di Yogyakarta. Memang, situs satu ini belum setenar Candi Borobudur atau Candi Prambanan. Ternyata, situs ini sudah ada sebelum dibangunnya Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Letak Situs Ratu Boko ini dekat dengan Candi Prambanan. Lebih tepatnya 3 km arah selatan Candi Prambanan. Karena letaknya di atas bukit, Anda tidak hanya melihat situs kuno saja. Tapi juga pemandangan alam yang menakjubkan, disertai sejuknya angin yang berhembus.

Pemandangan Kota Yogya dan Candi Prambanan dengan latar belakang Gunung Merapi, dapat terlihat dengan jelas dari situs Ratu Boko. Di Keraton Ratu Boko ini, Anda tidak hanya melihat candi. Namun juga situs lain, seperti gapura, paseban, candi pembakaran, keputren atau tempat singgah para puteri, kolam pemandian puteri zaman dulu dan gua lanang-wadon.

Di sini, Anda bisa melihat adanya percampuran budaya dalam struktur Keraton Ratu Boko, yakni budaya Buddha dan Hindu. Situs Ratu Boko merupakan simbol kerukunan beragama di masa lalu.

Kalau dilihat dari sejarahnya, bisa dibilang situs Ratu Boko ini masih misterius. Ratu Boko merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-8. Berdasarkan sejarah, dulu Ratu Boko digunakan oleh Dinasti Syailendra, sebelum masa Raja Samaratungga, pendiri Candi Borobudur dan Rakai Pikatan, pendiri Candi Prambanan.

Berdasarkan prasasti yang dikeluarkan Rakai Panangkaran pada 746-784 Masehi, pada awalnya bangunan yang ada di kawasan Ratu Boko disebut Abhayagiri Wihara. Abhaya berarti tidak ada bahaya, Giri berarti gunung atau bukit, Wihara berarti asrama atau tempat.

Sehingga Abhayagiri Wihara adalah asrama atau wihara para biksu agama Budha yang terletak di atas bukit penuh kedamaian. Pada masa berikutnya, antara 856-863 Masehi, Abhayagiri Wihara berganti nama menjadi Kraton Walaing yang diproklamirkan Raja Vasal bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni.

Prasasti Mantyasih yang berangka tahun 898-908 M yang dikeluarkan Rakai Watukara Dyah Balitung masih menyebut nama Walaing sebagai asal usul Punta Tarka sang pembuat prasasti Mantyasih. Dari awal abad 10 hingga akhir abad 16, tidak ada berita terkait Kraton Walaing ini.

90 tahun kemudian, yakni 1790, Van Boeckholtz menemukan adanya reruntuhan kepurbakalaan di atas situs Ratu Boko. 100 tahun kemudian, FDK Bosch mengadakan penelitian dan melaporkan hasil penelitiannya yang diberi judul Kraton Van Ratoe Boko.

 detikTravel Community -

Minggu, 29 September 2013

Liburan ke Pantai Siung


Bila akhir pekan ini Anda liburan ke DI Yogyakarta dan bosan dengan suasana kota, pergilah ke Gunungkidul. Ada Pantai Siung dengan pasir yang lembut dan tebing yang tak kalah keren. Seru!

Pantai Siung menurut saya adalah pantai yang sangat indah seperti Teluk Ha Long di Vietnam. Semua mempunyai ciri khas tersendiri. Jika di Ha Long, ada air laut beserta tebing-tebing, di Pantai Siung, Gunungkidul ada pasir putih, biota laut, hamparan rumput laut beraneka warna. Tak ketinggalan deburan ombak beserta tebing-tebing. Sangat eksotis!

Di tebing pantai, banyak pendaki panjat tebing yang sering dijadikan ajang berlatih. Pantai ini terletak sekitar 70 km dari Kota Yogyakarta atau sekitar 2 jam perjalanan.

 Sumber: detikTravel Community

Sabtu, 28 September 2013

Objek Wisata Terbaik di Indonesia


Jakarta - Cipta Award atau yang berkepanjangan Citra Pesona Wisata adalah penghargaan dari Kemenparekraf untuk objek wisata terbaik di Indonesia. Dari sekian banyak, terpilih 9 pemenang. Apa saja?

2013 Adalah tahun keempat diadakannya Cipta Award dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Tujuan utamanya adalah mengapresiasikan daya tarik wisata yang selama ini sudah ada untuk semakin dikembangkan dan maju.

"Daya tarik wisata yang bisa terpilih bukan mereka yang terbaik, tapi bagaimana mereka mengelola dengan baik, memberi efek positif bagi masyarakat sekitar dan tetap menjaga alam," tutur Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata Kemenparekraf, Firmansyah Rahim dalam acara pembukaan Cipta Award 2013 di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (27/9/2013) malam.

Jadi, bukan berarti objek wisata yang besar dan terkenal pasti jadi jawaranya. Bukan tidak mungkin juga, objek wisata kecil bisa jadi pemenang. Menurut Firmansyah, selama objek wisata tersebut memenuhi kriteria, kemungkinan menang selalu ada.

Kemenparekraf menambahkan, penghargaan ini jadi dorongan semangat bagi para pengembang destinasi wisata di seluruh Indonesia. Agar semakin memajukan objek-objek wisata yang ada dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.

"Semoga di tahun ke depannya makin banyak yang jadi lebih baik," tutur Kemenparekraf, Mari Elka Pangestu dalam acara yang sama.

Untuk penghargaan kali ini, ada 9 yang diberikan untuk masing-masing kategori. Beberapa objek wisata tidak bisa lagi masuk jadi pemenang karena sudah 3 kali berturut-turut jadi pemenang. Berikut 9 kategori pemenang penghargaan Cipta Award 2013:

1. Daya Tarik Wisata Alam yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD dimenangkan oleh Pura Ulun Danu Bratan di Bali.

2. Daya Tarik Wisata Alam yang dikelola oleh BUMS dimenangkan oleh Agrowisata Hutan Mangrove Lagoi di Riau.

3. Daya Tarik Wisata Alam yang dikelola oleh LSM, masyarakat atau perseorangan dimenangkan oleh Pulau Kakaban di Kalimantan Timur.

4. Daya Tarik Wisata Budaya yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD dimenangkan oleh Benteng Vredeburg di Yogyakarta.

5. Daya Tarik Wisata Budaya yang dikelola oleh BUMS dimenangkan oleh The Blanco Renaissance Museum di Bali.

6. Daya Tarik Wisata Budaya yang dikelola oleh LSM, masyarakat atau perseorangan dimenangkan oleh Desa Wisata Panglipuran di Bali.

7. Daya Tarik Wisata Buatan yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD dimenangkan oleh Owabong di Jawa Tengah.

8. Daya Tarik Wisata Buatan yang dikelola oleh BUMS skala kecil dimenangkan oleh Kampung Sampireun di Jawa Barat.

9. Daya Tarik Wisata Buatan yang dikelola oleh BUMS skala besar dimenangkan oleh Jatim Park 1, Jawa Timur.

Jumat, 02 Agustus 2013

Desa Wisata di Sleman Siap Sambut Wisatawan

Sebanyak 13 desa wisata yang tersebar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan keunikan potensi dan keramahan masyarakat siap menyambut wisatawan pada Lebaran 2013.

"Desa-desa wisata di Sleman siap menyambut wisatawan, baik itu sebelum Lebaran tiba ataupun setelah merayakan Lebaran, Pengelola desa wisata siap menyambut dan menerima kunjungan wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi, Kamis (1/8/2013).

Menurut dia berbagai sarana penunjang disiapkan termasuk juga paket ataupun kegiatan atraksi wisata yang ditawarkan khususnya saat Lebaran.

"Keberadaan desa wisata di Sleman ini diharapkan dapat memberikan warna lain bagi pariwisata di Sleman. Oleh sebab itu, diharapkan agar masing-masing desa wisata berani untuk menampilkan keunikan dan perbedaannya dengan desa wisatayang lain," katanya.

Ia mengatakan, masing-masing desa wisata pastinya bisa menampilkan yang unik. Itulah yang menjadikan desa wisata dapat dikenang wisatawan.

"Dengan demikian wisatawan akan merasa senang dan kerasan tinggal di desa wisata," katanya.

Ayu mengatakan berkait dengan kesiapan menyambut Lebaran tahun ini, sebagian pengelola desa wisata antusias untuk menyambut wisatawan disaat Lebaran.

"Sebanyak 13 desa wisata yang siap untuk menerima wisatawan pada libur Lebaran tahun ini, diantaranya desa wisata Tanjung siap setiap saat," tutur Ayu.

Sementara desa wisata Brayut mulai H-3, Sidoakur mulai H+2, Pulesari, Grogol dan Omah Dome mulai H+3, Kelor H+4, Gamplong dan Trumpon H+5. Kemudian, Desa Wisata Gabugan dan Sukunan H+7 dan Kembangarum H+10.

"Beberapa desa wisata justru di kala Lebaran sudah penuh karena datangnya para pemudik. Sebagian pengelola lebih siap menerima kunjungan wisatawan maksimal mulai seminggu setelah lebaran usai," tambahnya.

Pengelola Desa Wisata Gamplong Arif mengatakan saat Lebaran justru desa wisata ini tidak bisa menerima tamu yang menginap.

"Justru kami siap menerima tamu yang ingin datang dan berbelanja kerajinan di tempat kami," katanya.

Desa wisata Gamplong berada di Moyudan, Sleman, dengan ciri khas produk kerajinan ATBM berbahan baku lidi , mendong dan enceng gondok.

Sementara pengelola Desa Wisata Kelor Bangunkerto Turi Endro mengutarakan bahwa selama empat hari setelah hari H lebaran pihaknya telah menerima pesanan untuk kegiatan trah, outbond, dan paket wisata mancing.

"Seminggu setelah lebaran masih terbuka  bagi wisatawan untuk berliburan dan beraktivitas di Desa Wisata Kelor," katanya.
Sumber : Antara

Sabtu, 27 Juli 2013

Nampang di Tugu Jogja

 detikTravel Community - 
Rasanya, hampir semua wisatawan menyukai Kota Yogya. Selain banyaknya destinasi wisata, satu hal yang dapat Anda rasakan saat melancong ke Yogya adalah kenyamanan. Masyarakatnya pun terkenal ramah. Yogya selalu membuat rindu.

Ini adalah cerita alasan saya mencintai Kota Yogya. Inilah kota yang istimewa dan punya banyak sebutan, dari Kota Gudeg hingga Kota Pelajar. Kota Yogya pun punya moto, "Yogya Berhati Nyaman". Saya setuju dengan moto itu.

Kenyamanan adalah hal pertama yang saya rasakan ketika menapakan kaki di Kota Yogya. Kotanya punya banyak tempat wisata, seperti Keraton Yogya, alun-alun, kawasan Malioboro hingga beberapa monumen terkenal.

Banyak wisatawan yang datang ke tiap-tiap tempat wisata. Banyak yang foto-foto, atau sekedar duduk di alun-alun untuk berbincang. Yogya adalah Kota Pelajar. Tak heran, banyak universitas di sini yang didatangi oleh calon-calon mahasiswa dari luar wilayah Yogya.

Saat malam hari, suasana Yogya lebih istimewa. Cahaya dari lampu kota berpadu dengan gagahnya bangunan-bangunan tua yang berdiri di sana. Suasana menjadi romantis! Yogya, tak bisa sya berkata-kata lagi soal nyaman, cantik, dan indahnya kotamu.

Kamis, 25 Juli 2013

Memanjakan Perut Dengan Sate Klatak, Sambal Belut, dan Bakmi Jowo

Jika Anda ingin merasakan makanan khas Yogya selain gudeg, Bantul mungkin punya apa yang Anda cari.

Akhir pekan lalu saya sengaja menjelajahi Bantul demi mendapatkan hidangan kuliner favorit. Saya sudah bisa membayangkan pada musim libur pasti warung-warung tradisional yang sudah terkenal seperti itu akan menjadi sasaran para wisatawan domestik.

Sebenarnya ada sangat banyak ragam kuliner di wilayah Bantul, salah satu yang menjadi favorit adalah sate klatak (ada juga yang menuliskan “klathak”). Sate klatak adalah sate kambing yang ditusuk menggunakan ruji sepeda, bukan tusuk sate biasa dari kayu. Dinamakan sate klatak karena ketika dibakar akan berbunyi klatak-klatak, sembari memercikkan api.
Sate klatak disajikan dengan kuah gule encer. (Olenka Priyadarsani)
Sore itu saya menyempatkan ke warung Sate Klatak Pak Pong, warung sate klatak yang bisa dibilang paling terkenal di antara warung-warung lain. Sebenarnya, sebagai orang Yogya, saya malu mengaku baru kali ini mencoba sate klatak. Rencana sih sudah ada dari dulu, entah kenapa baru kesampaian sekarang.
Proses pembakaran sate klatak di Warung Pak Pong. (Olenka Priyadarsani) Ketika tiba di Sate Klatak Pak Pong, sudah berderet mobil-mobil dengan plat nomor dalam maupun luar kota. Untungnya, walaupun ramai, saya tidak perlu terlalu lama menunggu hingga pesanan datang. Ternyata satu porsi sate hanya terdiri dari dua tusuk, dengan satu tusuknya berisi sekitar delapan potong daging tanpa lemak. Sate tersebut disajikan dengan kuah gulai encer.

Karena perut sudah melilit, langsung saya mulai santap sate dengan nasi panas. Secara otomatis, saya langsung mencari kecap manis yang sudah umum menjadi teman makan sate kambing. Ternyata di meja tidak disediakan. Sate klatak memang unik karena hanya dibumbui dengan garam saja. Benar juga sih, kalau ditambah kecap manis, apa bedanya dengan sate kambing biasa?

Gigitan pertama rasanya lumer di mulut. Dagingnya empuk sekali. Kematangan dan rasa asinnya juga pas. Bumbu yang sederhana tersebut justru membuat rasa daging kambing sangat menonjol. Asyiknya lagi, walaupun hanya dibumbui garam, tidak ada bau prengus sama sekali.

Porsi yang kecil itu menurut saya justru pas, karena pengunjung jadi bisa memesan menu-menu lain. Saya juga jadi tidak malu-malu untuk memesan tongseng kambing yang tidak kalah lezat. Menu lainnya antara lain gulai, tongseng otak, dan tongseng kaki kambing. Harga satu porsi sate hanya Rp14 ribu, cukup ramah di kantong untuk warung setenar itu.
Warung Sambal Belut Pak Sabar, walau letaknya tersembunyi tetap dicari orang. (Olenka Priyadarsani)
Esok harinya, masih belum puas dengan sate saja, saya meluncur mencari Sambel Welut Pak Sabar. Seperti namanya, menu utama berasal dari bahan baku berupa welut atau belut. Warungnya agak menyempil, tidak terlihat dari jalan besar, berada di belakang kuburan.
Sambal belut, belut goreng dan lalapannya. (Olenka Priyadarsani) Warung Pak Sabar seperti rumah biasa, namun ternyata kursi-kursi untuk tamu cukup banyak. Saya pun memesan sambal belut dan belut goreng. Hidangan utama datang ditemani dengan lalapan berupa ketimun dan kemangi, serta rebusan bayam.

Sambal belut berupa campuran antara daging belut yang diulek dengan sambal. Entah bumbunya apa saja, namun rasa didominasi oleh pedasnya cabai rawit dan kencur, serta tentu saja garam. Sambal belut ini cocok dengan nasi putih panas karena kalau orang Jawa bilang nglawuhi atau sangat cocok dijadikan lauk. Belut gorengnya pun renyah, bisa dimasak hingga kering atau setengah matang sesuai selera. Kabarnya, belut warung Pak Sabar ini semuanya adalah belut sawah, bukan ternakan, sehingga rasanya lebih gurih.
Bakmi jawa sangat lezat dinikmati panas-panas pada malam hari. (Olenka Priyadarsani)
Setiap saya pulang kampung ke Yogya, saya hampir tidak pernah melewatkan jajan masakan favorit saya yaitu bakmi jawa. Ada banyak warung bakmi jawa yang terkenal di Yogya, salah satu yang paling favorit adalah warung Mbah Mo.

Warung yang buka mulai pukul 17.00 ini menyediakan bakmi rebus, bakmi goreng, dan dan bakmi nyemek (rebus dengan air sedikit). Campuran antara ayam kampung dan telur bebek membuat rasa bakmi gurih dan lezat.

Saat liburan, pengunjung dapat menunggu pesanan hingga lebih dari satu jam karena bakmi harus dimasak satu per satu di atas tungku arang. Jadi, perlu kesabaran ekstra untuk menikmati lezatnya bakmi Mbah Mo.

Warung Bakmi Mbah Mo cukup jauh dari pusat kota Yogya, sekitar 15 km menuju ke arah selatan. Bagi yang belum pernah ke sini, Anda mungkin harus sering bertanya. Manfaatkan jasa tours kami untuk mengantar Anda menikmati hidangan-hidangan ini. Segera kontak kami.

Selasa, 16 Juli 2013

Lava Tour dan Desa Wisata

SLEMAN, KOMPAS.com - Obyek wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikunjungi sebanyak 150.160 wisatawan selama liburan sekolah. "Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan sebanyak 50.000 wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmidewi, Selasa (16/7/2013).

Menurut Ayu, pencapaian tersebut dinilai diluar perkiraan karena liburan akhir sekolah bertepatan dengan bulan puasa sehingga hal ini menggembirakan. "Ini merupakan sesuatu hal yang membanggakan," katanya.

Menurut Ayu, akumulasi angka kunjungan wisatawan selama liburan akhir sekolah tersebut dihitung 17 hari sejak 28 Juni hingga 14 Juli 2013 di berbagai destinasi wisata.

"Penyebaran kunjungan wisatawan tersebut meliputi kunjungan ke obyek wisata Kaliurang sebanyak 15.430 wisatawan yang meliputi Taman Rekreasi Anak (3.452 wisatawan), Taman Nasional Gunung Merapi (4.543 wisatawan), Jeep Wisata Kaliurang (3.520 wisatawan), dan Museum Ullen Sentalu (3.322 wisatawan)," katanya.

Kemudian, Candi Prambanan dikunjungi 85.103 wisatawan yang terdiri 73.985 wisatawan nusantara dan 11.118 wisatawan mancanegara. Selanjutnya Candi Ratu Boko 11.352 wisatawan meliputi 11.159 wisatawan nusantara dan 193 wisatawan mancanegara, Volcano Tour Cangkingan 27.125 wisatawan.

Museum Gunungapi Merapi dikunjungi 6.460 wisatawan meliputi 6.330 wisatawan nusantara dan 130 wisatawan mancanegara dan Monumen Jogja Kembali sebanyak 13.678 wisatawan.

"Selain itu wisatawan yang berkunjung ke beberapa desa wisata tercatat 2.364 wisatawan, yang terdiri atas Desa Wisata Sidoakur (85 wisatawan), Desa Wisata Tanjung (109 wisatawan), Gamplong (200 wisatawan), Pentingsari (360 wisatawan), dan Pulesari (1.610 wisatawan)," tambah Ayu.

Selasa, 04 Juni 2013

Menikmati Sate Klatak

WWW.REKOMENDASI.ME
Nikmatnya Sate Klatak Khas Yogyakarta
KOMPAS.com - Sudah beberapa kali saya pergi ke Yogyakarta tetapi belum pernah nyobain sekalipun sate klatak yang sudah sangat terkenal di daerah ini. Memang lokasinya lumayan jauh dari pusat kota. Anda harus menempuh kira-kira 25 menit ke daerah Jalan Imogiri.
Daerah ini terkenal dengan pusat penjual sate klatak, banyak penjual sate klatak di sepanjang jalan ini. Kami malam ini bertiga bersama sahabat pergi menuju ke Sate Klatak Pak Pong sekitar pukul 22.00.
Sate klatak itu sangat khas, potongan daging kambing yang cukup besar-besar dan tusuk satenya dari jeruji besi sepeda. Dan ternyata rasanya sedikit asin tetapi gurih dan disajikan tanpa sambal kecap. Beda dengan menu sate kambing pada umumnya.
sate-klatak
Dalam satu porsi terdiri dari dua tusuk saja, tetapi selain potongan dagingnya cukup besar, dalam satu tusuk isinya juga lumayan banyak. Hmm... enak nih sate klataknya, daging empuk dan terasa sedikit garing. Kita juga diberi satu piring kuah gule sebagai tambahan. Tapi kalau Anda mau pakai sambal kecap, tinggal minta, nanti disediakan.
Akhirnya kesampaian juga saya makan sate klatak di Yogyakarta. Memang sate ini unik dan nikmat. Sangat menyenangkan bisa menikmati salah satu kuliner khas di Kota Gudeg ini. (Frans)

Sabtu, 01 Juni 2013

Pantai Pok Tunggal

Ada banyak pantai cantik di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Salah satu yang harus Anda kunjungi adalah Pantai Pok Tunggal. Pantai ini menawarkan pasir putih yang bersih, panjang dan aduhai.


Pantai Pok Tunggal memang dikenal sebagai pantai pasir putih yang indah dan bersih. Bibir pantainya begitu panjang, dan seksi karena dikelilingi dengan tebing yang tinggi dan indah.

Karena masih sepi, traveler pun bisa berlarian bebas di sana. Tak hanya itu, di pantai ini traveler juga bisa digunakan untuk berenang di sebelah barat. Kita juga dapat berfoto di atas tebing yang tinggi nan indah yang mengelilingi pantai ini.

Senin, 18 Februari 2013

Memandang Kota Jogja dari Gunung Api Purba

menyinari manusia yang ingin menikmati pergantian antara cahaya bintang-bulan bergantikan dengan cahaya matahari. Di  Yogyakarta, tepatnya di Gunung Kidul, ada satu tempat dimana Anda dapat menjadi saksi pertukaran antara malam dan pagi, dan menjadi saksi hilangnya cahaya bulan-bintang dengan cahaya yang tak kalah indah, tempat itu bernama Gunung Api Purba, yang berlokasi di desa Nglanggeran, kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
13596317181086279665Gambar: Tampak Bentuk Gunung Api Purba
Gunung Api Purba Nglanggeran berasal dari kata Planggaran yang mempunyai makan sertiap ada perilaku jahat pasti tertangkap/ketahuan. Ada yang menuturkan Gunung Nglanggeran berasal dari kata Langgeng yang artinya aman dan tentram. Kawasan ekowisata Gunung Api Purba ini dikelola oleh pemuda karang taruna setempat. Selain menikmati pemandangan Yogyakarta dari puncak Gunung Api Purba, ada juga dapat menikmat bentangan sawah yang menyegarkan mata Anda saat menuju ke kawasan Gunung Api Purba. Gunung Api Purba ini memiliki lima puncak yaitu Puncak Gunung Kelir, Puncak Gunung Gedhe, Kawah Gunung Api Purba, Gunung Burhu, dan Gunung Blencong.
13596320741928404102
Gambar: Bentangan Sawah Menuju Gunung Api Purba.
Jarak lokasi Gunung Api Purba dari bandara interansional Adi Sutjipto hanya berkisar 20+KM, dapat ditempuh hanya 30 menit saja. Tiket masuk pun cukup murah, hanya dengan mengeluarkan uang Rp, 3.000 saja Anda sudah dapat mendaki dan sampai pada puncak untuk menikmati pemandangan Yogyakarta dari puncak.

Dari atas Gunung Api Purba ini kita dapat menyaksikan secara utuh luasnya keindahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dari Atas sini kita bisa menyaksikan Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu yang eksotis. Namun sayang ketika saya berkunjung ke tempat ini tiba-tiba turun hujan yang menggagalkan rencana saya melihat Gunung Merapi membuka bajunya dari balutan kabutan awan putih.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta jangan sungkan untuk mengunjungi Gunung Api Purba ini, setelah Anda puas menyaksikan keindahan dari Puncak Gunung Api Purba, Anda dapat melanjutkan perjalanan Anda di Gunung Kidu dengan mengunjungi eksotisme pantai-pantainya yang indah dan terkenal.
Sumber: kompasiana.kompas

Jumat, 01 Februari 2013

Makan belalang goreng, kuliner khas Gunungkidul

Gunungkidul menjadi daerah yang jangan dilewatkan, saat berakhir pekan di DI Yogyakarta. Traveler bisa melakukan banyak hal di sini. Inilah 5 kegiatan seru yang harus Anda coba saat berlibur ke Gunungkidul.

Bosan hanya ke Malioboro dan Pantai Parangtritis saat akhirr pekan di DI Yogyakarta? Cobalah bergeser ke Gunungkidul. Ada banyak kegiatan seru yang bisa mewarnai libur akhir pekan Anda. Dihimpun detikTravel, Jumat (1/2/2013), berikut adalah kegiatan yang harus Anda coba di Gunungkidul:

1. Makan belalang goreng

Wisata kuliner dan mencicipi makanan khas, harus masuk dalam daftar kegiatan perjalanan Anda di Gunungkidul. Di daerah Wonosari ada belalang goreng yang menjadi cemilan.

Kalau baru pertama kali melihatnya, pasti Anda akan merasa geli dan aneh. Tapi itu tidak akan terjadi kalau cemilan belalang goreng sudah mendarat di mulut Anda. Kriuk, kriuk, maknyus!

Renyahnya belalang goreng dijamin membuat Anda ketagihan. Selain itu, kuliner ini pun mengandung protein yang baik untuk tubuh.

Anda bisa dengan mudah menemukan cemilan khas Gunungkidul ini. Di sepanjang jalan Wonosari ada banyak warung yang menjual berbagai cemilan hasil olahan belalang. Mulai dari belalang yang belum digoreng sampai yang sudah siap santap, bisa Anda beli. Harganya pun beragam sesuai dengan ukuran.

2. Jelajah pantai

Keindahan dan keeksotisan deret pantai di Gunungkidul sudah tersohor ke telinga wisatawan. Ya, setidaknya ada sekitar 12 pantai cantik yang menghiasi daerah ini.

Jelajah pantai, bisa Anda mulai dengan pergi ke Pantai Baron. Ya, pantai ini berada paling dekat dengan pintu masuk kawasan pantai Gunungkidul. Selanjutnya Anda bisa ke Pantai Kukup yang berada sekitar 1 km dari Pantai Baron. Pantai ini digadang-gadang sebagai saingan Tanah Lot di Bali.

Kembali, melewati jalan yang menanjak dan berliku, traveler bisa melihat lebih banyak lagi pantai nan indah. Setelah Pantai Kukup, silakan lanjut ke Pantai Sepanjang, Drini, Krakal, Sundak, Siung, Wediombo, dan Sadeng.

Selain itu, masih ada Pantai Indrayanti yang mirip Pantai Kuta di Bali, Pantai Ngobaran dan Ngrenehan di Desa Kanigoro, dan Pantai Jungwok. Dijamin pantai-pantai ini akan membuat liburan Anda semakin seru.

3. Cave tubing di Gua Pindul

Masih wisata gua, di Gunungkidul juga terdapat Gua Pindul. Di gua ini wisatawan akan diajak menyusuri gua yang dialiri sungai sambil menikmati keindahan stalagtit dan stalagmit. Kegiatan ini disebut cave tubing.

Gua ini berlokasi di Desa Bejiharjo, Karang Mojo, Gunungkidul. Traveler akan diajak masuk menyusuri bagian dalam gua. Konon, ada stalagmit yang bila disentuh bisa membuat pria perkasa. Selain itu, ada pula stalagtit yang meneteskan air awet muda.

Menyusuri Gua Pindul, tidak akan membuat Anda bosan karena terdapat ornamen di sepanjang dinding gua serta kelelawar yang bergantungan. Di bagian ujung gua, traveler bisa menikmati segarnya berenang dan bermain di Gua Pindul.

4. Makan malam di Bukit Bintang

Puas menjelajah kawasan Gunungkidul, sebelum pulang Anda wajib menikmati makan malam di Bukit Bintang. Inilah panorama paling cantik dan romantis, terlebih saat malam hari di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Bukit Bintang di Pathuk, Gunungkidul, banyak warung di pinggir jalannya dan ada beberapa warung makan lesehan. Anda dapat melihat pemandangan Yogyakarta dari ketinggian. Ketika malam hari lampu-lampu Kota Yogyakarta yang menyala menambah suasana menjadi indah.

Semakin malam, suasana makin ramai. Rumah makan di sini juga mempercantik tampilannya dengan lampu-lampu. Tidak hanya di rumah makannya, ada pula para pengendara motor yang berhenti di pinggir jalan sambil menikmai jagung bakar.

Udara malam nan sejuk, akan membawa Anda ke dalam suasana nyaman. Sesi mengobrol dengan teman atau keluarga di Bukit Bintang pun tak akan terasa. Kalau sudah begini jangan sampai Anda lupa waktu ya.

Jumat, 25 Januari 2013

Liburan Romantis di Jogja

1. Taman Sari

Selain ke Malioboro, saat liburan di Yogyakarta Anda harus datang ke Taman Sari. Ini bukan sekadar bangunan tua, tapi ini ada juga kolam yang menjadi tempat mandi selir-selir sultan. Arsitektur kompleks Taman Sari terlihat kuno dan indah. Tidak terkecuali kolamnya yang cantik yang menjadi pemikat hati wisatawan.

Anda bisa mengajak pasangan untuk berfoto dan menikmati suasana cantik Taman Sari. Jepret-jepret foto dengan latar Taman Sari menjadi kegiatan seru saat berkunjung ke destinasi ini. Kalau berminat, tempat ini juga menawarkan banyak spot menarik untuk sesi foto pre-wedding.

2. Pantai Kukup

Mau merasakan suasana romantis ala Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta juga punya tempatnya. Datang saja ke Pantai Kukup di Gunungkidul. Keindahan pantai ini tidak kalah cantik dengan Tanah Lot di Bali. Deburan ombak yang besar, batu-batu karang yang menjorok ke laut, serta adanya gardu pandang di atas karang, membuatnya mirip dengan pulau karang di Tanah Lot.

Ajaklah pasangan Anda melihat cantiknya paras Pantai Kukup dari gardu pandang tersebut. Dari atas karang ini, Anda bisa melihat bentang lepas Pantai Kukup yang berpadu dengan deburan ombak besar. Bisa juga Anda menyusuri bibir pantainya yang berpasir putih, sambil berburu ikan kecil. Lelah berjalan, silakan duduk santai di bawah payung 'malas' sambil melihat cantiknya Tanah Lot ala Gunungkidul.

3. Bukit Bintang

Saat matahari tenggelam di ufuk barat, bukan berarti liburan Anda dengan si dia di Yogya berakhir. Makan malam dengan panorama romantis, harus tertulis dalam agenda liburan Anda. Tak perlu takut mahal, di Gunungkidul ada tempat murah meriah tapi romantis untuk makan malam. Bukit Bintang namanya.

Dinamakan Bukit Bintang karena dari atas bukit ini pelancong bisa melihat kerlap-kerlip dari lampu rumah-rumah warga di wilayah Yogyakarta yang terlihat seperti bintang. Ada banyak pilihan tempat makan di bukit itu, mulai dari nasi goreng sampai steak pun ada. Tempat duduk di setiap tempat makannya mengarah langsung ke lautan 'bintang'. Udara dingin di bukit tidak akan terasa, bila Anda menyisipkan pelukan hangat dengan pasangan.

4. Taman Pelangi Yogyakarta

Taman Pelangi Yogyakarta di halaman Monumen Jogja Kembali, termasuk destinasi yang masih baru. Cantiknya, saat malam tiba taman ini akan dipenuhi dengan cahaya warna-warni dari lampion yang memenuhi taman ini. Cukup dengan membayar Rp 10.000, habiskan malam cantik Yogyakarta dengan lampion berbagai bentuk di Taman Pelangi.

Sabtu, 12 Januari 2013

Parangkusumo, Pantai Cinta di Yogyakarta

Masih membahas tempat wisata nich guys, karena kalau di Jogja tidak membahas tempat wisata rasanya tidak afdzoll,hhehe. Wisata kali ini masih tetap berada di kawasan selatan Jogjakarta. Tebak hayo? Pasti semua sudah tahu kan apa itu?
Yupz bener banget, PANTAI.
Karena di selatan Jogjakarta wisata yang tersohor adalah pantai. Entah kenapa wisata air yang satu ini banyak menarik perhatian seemua orang, terutama untuk para wisatawan local maupun mancanegara. Para wisatawan dapat menikmati indahnya sunset di sore hari, maupun saat terbitnya matahari. Hembusan air laut serta deburan ombak juga menambah keindahan pesona pantai.
Pantai ini berada masih berdampingan dengan pantai Parangtritis dan pantai Depok yang memang sudah tersohor. Selain itu, suasananya pun juga tidak kalah ramainya dengan pantai parangtritis, karena di tempat tersebut banyak keunikan dan cirri khas tersendiri. Sehingga dengan keunikannya itu yang membuat para wisatawan betah berada di pantai dan menikmati indahnya wisata air di Jogja. Untuk menuju ke pantai ini sangatlah mudah, karena berdampingan dengan pantai Parangtritis. Anda bisa dating ke pantai Parangtritis terlebih dahulu, barulah anda berjalan ke barat. Dan tak lama anda sudah tiba di pantai Parangkusumo. Mudah kan……
Wisata air ini adalah pantai Parangkusumo yang beralamat di Parangkusumo, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Indonesia. Pantai ini juga tidak kalah terkenalnya dengan pantai Parangtritis. Keunikan dari pari pantai ini yaitu terdapat gumuk pasir putih yang memang sangat indah untuk dipandang. Selain itu di sana juga terdapat banyak para penjual berbagai macam obat-obatan, parfum, ada juga tukang pijat, gurah mata, dan tukang sulap, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Untuk suasana di pantai ini tidak jauh beda dengan pantai Parangtritis, karena tempatnya yang juga berdampingan. Keunikan yang beda dari pantai lainnya yaitu ketika malam tanggal 1 suro untuk kalender jawa, ataupun bisa disebut tanggal 1 Muharram.
Penasaran kenapa di pantai Parangkusumo pada tanggal itu sangat unik???? Mau tau???
Nichh saya kasih tau bocorannya, tapi sedikit aja ya???
1357977701549920297
suasana pantai Parangkusumo
Kenapa di pantai Parangkusumo pata malam tanggal 1 suro atau 1 Muharram mempunyai keunikan tersendiri. Karena pada saat itu warga kraton Jogjakarta atau biasa disebut Abdi Dalem Kraton mengadakan kegiatan rutin tahunan yaitu ritual Pelabuhan Pusaka dan Pencucian Pusaka. Ritual ini hanya dilakukan ketika malam tanggal 1 suro saja, tepatnya pas pada jam 12 malam saat pergantian tanggal. Acara ritual labuhan ini juga tidak beda dengan lelabuhan lainnya, bedanya ritual labuhan kali ini juga di tambah dengan pencucian pusaka-pusaka yang dimiliki kraton.
Saat malam tanggal 1 suro banyak para pengunjung yang ramai-ramai dan berbondong-bondong untuk dating ke pantai dan melihat ritual lelabuhan tersebut. Saat pusaka telah dilabuh, banyak para warga maupun pengunjung yang berebut untuk mendapatkan kembang kantil yang diikut sertakan saat pusaka dilabuh. Mulai dari anak-anak sampai kakek-kakek semuanya berebut mendapatkan kembang kantil. Entah untuk apa kembang kantil tersebut, saya juga tidak tau menahu. Namun acara seperti itu yang banyak menarik para turis asing untuk datang dan melihat langsung kegiatannya. Karena acara seperti itu tidak pernah dilihat sebelumnya.
Nahhh selain acara ritual dari kraton, yang menjadi keunikan lainnya yaitu di pendapa pantai Parangkusumo juga terdapat pertunjukkan wayang sehingga menambah keramaian di tempat ini. Selain itu juga terdapat kemistisan yang beda dari pantai lain. Yaitu mistis Batu Cinta yang merupakan tempat pertemuan Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul. Banyak yang datang untuk sekedar berziarah ke Batu Cinta yang memang diyakini juga dapat membantu melepaskan beban berat yang ada pada diri seseorang dan menumbuhkan kembali semangat hidup. Selain itu juga diyakini bahwa segala jenis permintaan akan terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Tak heran, ratusan orang tak terbatas kelas kerap mendatangi kompleks ini pada hari-hari yang dianggap sakral.
13579780531985347605
Lokasi Batu Cinta
Selain menikmati suasana mistis di Batu Cinta dan melihat prosesi labuhan, anda juga bisa berkeliling pantai dengan naik kereta kuda. Anda akan diantar menuju setiap sudut Parangkusumo, dari sisi timur ke barat. Sambil naik kereta kuda, anda dapat menikmati pemandangan hempasan ombak besar dan desau angin yang semilir. Ongkos sewa kereta kuda dan kusir sendiri tak terlampau mahal, hanya Rp 20.000,00 untuk sekali keliling.
135797865874764425
dok. pribadi
Bila lelah, Parangkusumo memiliki sejumlah warung yang menjajakan makanan. Banyaknya jumlah peziarah membuat wilayah pantai ini hampir selalu ramai dikunjungi, bahkan hingga malam hari. Cukup banyak pula para peziarah yang menginap di pantai ini untuk memanjatkan doa. Bagi anda yang ingin merasakan pengalaman spiritual di Parangkusumo bisa bergabung dengan para peziarah itu untuk bersama berdoa.
Untuk lebih detailnya anda bisa datang langsung ke Jogja dan menikmati semua tempat wisata yang eksotis di Jogja, terutama untuk kemistisanyan. Pantai Parangkusumo mengajak anda merasakan pengalaman spiritual tak terlupakan, melawati Batu Cinta sekaligus mengenang pertemuan Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul.
Semoga anda betah berlibur di Jogja.
Sumber: kompasiana.kompas.com

Rabu, 09 Januari 2013

Ayo ke Desa Wisata Sleman

SLEMAN, KOMPAS.com - Sebanyak 11 desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap menerima kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun ini.
"Ada 11 desa wisata yang menyatakan siap untuk menerima kunjungan tamu pada libur akhir tahun ini. Saat ini mereka telah bersiap diri untuk menyuguhkan potensi masing-masing untuk memberikan kepuasan bagi para wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman, Untoro Budiharjo, Rabu (26/12/2012).
Menurut Untoro, dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan desa wisata ini terdapat forum komunikasi desa wisata yang dimaksudkan sebagai jalinan komunikasi antar desa wisata sekaligus untuk menciptakan kompetisi positif diantara desa wisata.
"Kami juga memberi pelatihan manajemen kepada pengelola desa wisata guna mendukung pengembangan desa wisata serta memberikan pelatihan keterampilan seperti pelatihan pembuatan suvenir, pelatihan masakan khas dan kuliner, pelatihan pemandu wisata, pelatihan pengelolaan homestay dan studi lapangan," katanya.
Untoro mengatakan, pihaknya juga melakukan pendampingan dan fasilitasi bagi pengembangan desa wisata melalui Forum Komunikasi Desa wisata untuk menjalin kerja sama antar pengelola desa wisata serta menjalin hubungan antara desa wisata dan pemerintah.
Di Kabupaten Sleman saat ini terdapat 38 desa wisata yang terbagi dalam tiga kategori, yakni desa wisata tumbuh, desa wisata berkembang dan desa wisata mandiri. "Saat ini terdapat 12 desa wisata yang masuk kategori tumbuh yakni desa wisata rumah Domes, Candi Abang, Nawung, Bokesan, Tunggularum, Ngamboh, Pajangan, Grogol, Jamur, Kadisobo dan Kaliurang Timur," katanya.
Desa wisata yang masuk dalam kategori berkembang diantaranya desa wisata Garongan, Gamplong, Sangubanyu, Malangan, Brajan, Mlagi, Sendari, Gabugan, Dukuh, Turgo, Petung dan Ledoknongko.
"Sedangkan 13 desa wisata yang sudah masuk dalam kategori desa wisata mandiri adalah Desa Wisata Kelor, Kembangarum, Pentingsari, Srowolan, Brayut, Plempoh, Sambi, Ketingan, Nganggring, Jethak II, Sukunan, Tanjung dan Trumpon," tambah Untoro.
Sumber : Antara

Selasa, 01 Januari 2013

Apa Resolusi "Traveling" Anda di 2013?

KOMPAS.com – Jika Anda termasuk pelancong sejati atau sering berwisata, maka buatlah resolusi di tahun baru ini untuk urusan “traveling”. Cari hal-hal unik dan di luar kebiasaan Anda saat berwisata.

Begitu pula bila Anda termasuk jarang berwisata. Tahun 2013 berarti saatnya Anda perbanyak waktu berlibur. Kalau Anda terbiasa menyimpan cuti hingga bulan-bulan terakhir, maka di tahun 2013 manfaatkan cuti Anda.

Atau, punya sisa cuti di tahun 2012? Maka sempatkan waktu berlibur untuk menghabiskan cuti Anda itu. Pertimbangkan resolusi di 2013 berikut ini. Beberapa terinspirasi dari artikel yang ditayangkan CNNGo.com.

Lakukan perjalanan solo.
Bila Anda terbiasa berwisata dalam grup atau rombongan, cobalah berwisata sendirian. Entah Anda perempuan maupun laki-laki, Anda harus mencoba melakukan perjalanan seorang diri.

Ada banyak destinasi wisata di Indonesia yang memungkinkan Anda untuk berpergian seorang diri. Sebut saja seperti Bali, Bandung, Yogyakarta, bahkan Manado ataupun Flores. Selama perjalanan, Anda akan belajar mandiri dan belajar mengenal diri Anda lebih mendalam.

Kabur dari rombongan.
Ikut perjalanan bisnis dengan rekan-rekan kantor? Atau, wisata bersama teman-teman? Luangkan waktu sejenak untuk diri Anda sendiri.

Misalnya usai rapat dan urusan pekerjaan, “kabur” ke obyek wisata terdekat. Tak perlu ajak yang lain, biarkan diri Anda menjelajahi tempat-tempat asing sendirian.

Pun begitu saat Anda ikut rombongan. Bangunlah lebih pagi dan jelajahi tempat-tempat menarik di sekitar Anda menginap. Jika Anda berwisata dan menginap di pantai di Indonesia, kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan menjadi hal yang menarik.

Belajar bahasa asing walau sedikit.
Sebelum berkunjung ke sebuah destinasi wisata, tak ada salahnya Anda belajar bahasa setempat. Bila luar negeri yang akan Anda tuju, sedikit belajar percakapan sehari-hari bisa menjadi modal.

Jangan selamanya mengandalkan Bahasa Indonesia saat pelesir dalam negeri maupun Bahasa Inggris saat pelesir luar negeri. Berwisata tak sekedar jalan-jalan menyenangkan, namun ada proses pembelajaran di setiap langkahnya.

Tak hanya saat melakukan perjalanan luar negeri, lakukan hal sama saat Anda hendak berkunjung ke destinasi wisata di Indonesia. Biasakan memanggil seseorang dengan sapaan sesuai bahasa daerah setempat. Banyak wisatawan asal Jakarta menyapa seseorang dengan panggilan “Mas” dan “Mbak”, walau ia sedang berada di daerah luar Pulau Jawa.

Bagaimana cara belajar bahasa daerah? Cari saja teman yang berasal dari daerah tersebut. Atau, datangi restoran yang menjual makanan daerah tersebut, dan pelajari beberapa kosa kata ringan seperti “terima kasih”, “tolong”, “maaf”, “harga”, “di mana”, dan sebagainya.

Tunjukan rasa hormat Anda dengan berbicara bahasa setempat. Walaupun hanya sedikit, penduduk lokal yang Anda ajak bicara akan merasa dihargai. Ini juga cara agar Anda mudah akrab dengan penduduk lokal.

Gunakan biro perjalanan wisata.
Kebalikan dari resolusi di atas, jika Anda terbiasa berwisata ala backpacker atau menyusun sendiri tur Anda, lakukan sebaliknya.

Ada kenyamanan dan keasyikan tersendiri jika menggunakan biro perjalanan wisata. Jangan gunakan hanya untuk memesan tiket, namun lakukan secara lengkap, mulai dari pemesanan hotel sampai paket tur, bahkan tempat makan.

Cukup utarakan keinginan Anda pada biro perjalanan wisata pilihan, mulai dari destinasi yang ingin dikunjungi dan kegemaran Anda. Lalu, biarkan mereka yang menyusunnya semua. Anda tinggal duduk dan menikmati semua perjalanan yang sudah dirancang. Anda pun tak repot menyusun rencana, semua tinggal terima beres.

Ikuti arus ketenaran. Bila Anda termasuk yang seirng melancong, ada kecenderungan untuk menghindari tempat-tempat turistik. Apalagi wisata ala backpacker, akan lebih memilih tempat-tempat yang digemari penduduk lokal.

Nah, sesekali rancang perjalanan wisata yang sebaliknya. Kunjungi tempat-tempat turistik yang selama ini Anda hindari. Makan di restoran yang sedang tenar dan sebagian besar pengunjungnya adalah turis.

Lakukan pula hal ini jika Anda menjadi penduduk lokal di sebuat destinasi wisata favorit. Jadilah turis di kampung halaman Anda sendiri. Sebuah pengalaman baru akan hadir.

Putus hubungan dengan pekerjaan. Hidup di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, ada kecenderungan walau mengambil cuti dan berlibur keluar kota, pekerjaan tetap mengikuti. Saatnya benar-benar merancang liburan tanpa pekerjaan sama sekali.

Matikan smartphone Anda yang terhubung dengan pekerjaan. Jangan bawa laptop Anda. Sebisa mungkin, bebaskan diri Anda dari dunia digital. Kalau perlu tinggalkan saja smartphone. Bawa saja telepon genggam yang hanya berfungsi untuk telepon dan SMS. Lalu, nikmati benar-benar liburan Anda.

Jangan merasa bersalah dengan kantor Anda. Jika Anda membawa pekerjaan saat berlibur, pulang-pulang Anda hanya merasa memerlukan liburan lagi. Pikiran yang rileks selepas liburan akan membuat Anda lebih produktif saat bekerja.

Mulai menabung. Jika destinasi wisata impian Anda tak pernah bisa diwujudkan, coba pikir apa yang menghalangi Anda. Biasanya adalah urusan uang. Maka, tahun ini, menabunglah untuk mewujudkan wisata impian Anda.

Hitung total pengeluaran yang kira-kira Anda akan habiskan untuk perjalanan Anda termasuk tiket pesawat dan hotel. Lalu menabunglah dengan cara menyicilnya per bulan. Memang terkesan lama, tetapi saat hal itu benar-benar terwujud, saat itu akan menjadi perjalanan yang tak akan pernah Anda lupa.

Lakukan hal ekstrem. Anda takut ketinggian? Maka pilih aktivitas wisata yang menantang ketinggian, misalnya bungy jumping.

Pilih aktivitas wisata yang menantang diri Anda. Ajak teman untuk menyemangati Anda. Kegiatan ini cocok terutama untuk Anda yang sehari-hari bekerja dalam rutinitas hingga hidup terasa monoton dan teratur.

Tentu pilih kegiatan yang tetap dalam koridor aman. Tak selalu hal ekstrem berarti berhubungan dengan wisata olahraga. Sebab setiap orang pasti memiliki ketakutan sendiri-sendiri. Bisa jadi, mengelus singa di Taman Safari menjadi hal ekstrem bagi Anda yang takut pada binatang.