Saat berada di kawasan Candi Borobudur, indahnya mentari siap menyapa
Anda di pagi hari. Bergegaslah ke bukit Punthuk Setumbu. Dijamin, Anda
pasti terkesima oleh kecantikan Candi Borobudur.
Awalnya, saya cuma ingin keliling sekitar Yogyakarta saja. Namun rute
traveling saya kali ini berubah setelah mengetahui nama tempat wisata
Punthuk Setumbu. Nama bukit ini berada di Desa Karangrejo, kira-kira 4
km dari Candi Borobudur. Inilah salah satu tempat terbaik untuk
menyaksikan mentari terbit di Borobudur.
Turis asing biasanya lebih mengenal dengan nama Borobudur Nirvana
Sunrise. Bulan terbaik untuk berkunjung adalah Mei-Juli, saat cuaca
cerah.
Lewat internet, saya berusaha mencari cara menuju ke lokasi itu.
Singkat cerita, maka saya mulai jalan dari losmen tempat saya menginap
di Malioboro pukul 04.00 WIB. Bermodal nekat dan rasa ingin tahu, saya
tembus dinginnya angin subuh.
Tibalah saya di depan gate candi. Maksud hati ingin bertanya kepada
bapak-bapak yang lagi bersantai, tapi dia malah menawarkan guide ke
lokasi. Namun saya lebih memilih untuk jalan sendiri. Dari gerbang candi
belok kiri melewati Hotel Manohara hingga masuk ke pedesaan.
Dengan percaya diri, saya jalan dengan panduan maps di ponsel yang
saya harapkan bisa membawa saya ke lokasi. Masih diharapkan, jadi belum
tentu lho!
Benar saja kata bapak tadi, Saya pun tersasar masuk ke desa dengan
jalan kecil yang kiri kanan hutan gelap. Satu-satunya penerangan cuma
dari motor saya ini. Berputar-putar tak jelas, akhirnya saya bertemu
warga sekitar yang sedang beraktivitas.
Hasil bertanya beberapa warga, akhirnya saya tiba di bukit Punthuk
Setumbu. Di lokasi sudah disediakan lahan parkir yang cukup untuk
beberapa mobil dan motor.
Turis asing dan lokal dikenakan Rp 15.000 sudah termasuk biaya masuk
dan segelas teh manis hangat atau kopi untuk di atas bukit. Sediakan
senter kecil karena jalan yang menanjak curam, gelap dan licin karena
embun pagi.
Perjuangan tidak sia-sia karena pemandangan dari sini sangat indah.
Dari kejauhan terlihat siluet Gunung Merapi dan puncak Candi Borobudur
yang diselimuti kabut dan hijaunya pepohonan.
Beberapa fotografer sudah standby untuk menjepret matahari terbit.
Perlahan langit berubah warna jadi oranye dan dari balik puncak Merapi
muncul mentari oranye bulat sempurna. Momen indah ini sangat langka bagi
saya sebagai orang kota.
Dari awal saya perhatikan, cuma saya dan 2 orang fotografer saja yang
turis lokal. Selebihnya malah turis asing yang lebih melimpah. Ternyata
para turis asing itu ikut tur Borobudur Sunrise dari hotel dekat di
Borobudur.
Beberapa hotel lainnya juga menyediakan tur serupa dengan lokasi yang
berbeda dengan membayar sekitar Rp 200.000. Kalau saya, lebih memilih
yang murah saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar