Jika Anda ingin merasakan makanan khas Yogya selain gudeg, Bantul mungkin punya apa yang Anda cari.
Akhir
pekan lalu saya sengaja menjelajahi Bantul demi mendapatkan hidangan
kuliner favorit. Saya sudah bisa membayangkan pada musim libur pasti
warung-warung tradisional yang sudah terkenal seperti itu akan menjadi
sasaran para wisatawan domestik.
Sebenarnya ada sangat banyak
ragam kuliner di wilayah Bantul, salah satu yang menjadi favorit adalah
sate klatak (ada juga yang menuliskan “klathak”). Sate klatak adalah
sate kambing yang ditusuk menggunakan ruji sepeda, bukan tusuk sate
biasa dari kayu. Dinamakan sate klatak karena ketika dibakar akan
berbunyi klatak-klatak, sembari memercikkan api.
Sore
itu saya menyempatkan ke warung Sate Klatak Pak Pong, warung sate
klatak yang bisa dibilang paling terkenal di antara warung-warung lain.
Sebenarnya, sebagai orang Yogya, saya malu mengaku baru kali ini mencoba
sate klatak. Rencana sih sudah ada dari dulu, entah kenapa baru
kesampaian sekarang.
Ketika tiba di Sate Klatak Pak Pong, sudah berderet mobil-mobil dengan
plat nomor dalam maupun luar kota. Untungnya, walaupun ramai, saya tidak
perlu terlalu lama menunggu hingga pesanan datang. Ternyata satu porsi
sate hanya terdiri dari dua tusuk, dengan satu tusuknya berisi sekitar
delapan potong daging tanpa lemak. Sate tersebut disajikan dengan kuah
gulai encer.
Karena perut sudah melilit, langsung saya mulai
santap sate dengan nasi panas. Secara otomatis, saya langsung mencari
kecap manis yang sudah umum menjadi teman makan sate kambing. Ternyata
di meja tidak disediakan. Sate klatak memang unik karena hanya dibumbui
dengan garam saja. Benar juga sih, kalau ditambah kecap manis, apa
bedanya dengan sate kambing biasa?
Gigitan pertama rasanya lumer
di mulut. Dagingnya empuk sekali. Kematangan dan rasa asinnya juga pas.
Bumbu yang sederhana tersebut justru membuat rasa daging kambing sangat
menonjol. Asyiknya lagi, walaupun hanya dibumbui garam, tidak ada bau
prengus sama sekali.
Porsi yang kecil itu menurut saya justru
pas, karena pengunjung jadi bisa memesan menu-menu lain. Saya juga jadi
tidak malu-malu untuk memesan tongseng kambing yang tidak kalah lezat.
Menu lainnya antara lain gulai, tongseng otak, dan tongseng kaki
kambing. Harga satu porsi sate hanya Rp14 ribu, cukup ramah di kantong
untuk warung setenar itu.
Esok
harinya, masih belum puas dengan sate saja, saya meluncur mencari
Sambel Welut Pak Sabar. Seperti namanya, menu utama berasal dari bahan
baku berupa welut atau belut. Warungnya agak menyempil, tidak terlihat
dari jalan besar, berada di belakang kuburan.
Warung Pak Sabar seperti rumah biasa, namun ternyata kursi-kursi untuk
tamu cukup banyak. Saya pun memesan sambal belut dan belut goreng.
Hidangan utama datang ditemani dengan lalapan berupa ketimun dan
kemangi, serta rebusan bayam.
Sambal belut berupa campuran
antara daging belut yang diulek dengan sambal. Entah bumbunya apa saja,
namun rasa didominasi oleh pedasnya cabai rawit dan kencur, serta tentu
saja garam. Sambal belut ini cocok dengan nasi putih panas karena kalau
orang Jawa bilang nglawuhi atau sangat cocok dijadikan lauk. Belut
gorengnya pun renyah, bisa dimasak hingga kering atau setengah matang
sesuai selera. Kabarnya, belut warung Pak Sabar ini semuanya adalah
belut sawah, bukan ternakan, sehingga rasanya lebih gurih.
Setiap
saya pulang kampung ke Yogya, saya hampir tidak pernah melewatkan jajan
masakan favorit saya yaitu bakmi jawa. Ada banyak warung bakmi jawa
yang terkenal di Yogya, salah satu yang paling favorit adalah warung
Mbah Mo.
Warung yang buka mulai pukul 17.00 ini menyediakan bakmi rebus, bakmi goreng, dan dan bakmi nyemek (rebus dengan air sedikit). Campuran antara ayam kampung dan telur bebek membuat rasa bakmi gurih dan lezat.
Saat
liburan, pengunjung dapat menunggu pesanan hingga lebih dari satu jam
karena bakmi harus dimasak satu per satu di atas tungku arang. Jadi,
perlu kesabaran ekstra untuk menikmati lezatnya bakmi Mbah Mo.
Warung
Bakmi Mbah Mo cukup jauh dari pusat kota Yogya, sekitar 15 km menuju ke
arah selatan. Bagi yang belum pernah ke sini, Anda mungkin harus sering
bertanya. Manfaatkan jasa tours kami untuk mengantar Anda menikmati hidangan-hidangan ini. Segera kontak kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar